Jumat, 31 Juli 2015

Ahli penyakit yang mendalami tubuh pasien

Jadi ahli internist (penyakit dalam), dr. Ardian, 45, ternyata thukmis (mata keranjang). Ada perawat cantik, diam-diam “didalami” sendiri. Sudah pernah ditegur Dinkes, tapi nekad. Akhirnya beberapa hari lalu Pak Dokter digerebek di rumah dinas. Tak jelas, perawat Ifanah, 28, apakah sempat “diinjeksi”.

Karena lingkungan, cinta birahi bisa timbul. Ini banyak terjadi. Karenanya ada dalang yang mengawini pesindennya, ada dokter yang kawin dengan perawat, termasuk pemain golf menikahi kedinya. Maka bila biasanya bertugas mengambil bola golf, setelah jadi istrinya malah kena “stick” sang pemain golf itu sendiri.
Ahli penyakit dalam dr. Adrian dari Kabupaten Kapuas (Kalteng), ternyata juga tak bisa lepas dari “dalil” semacam itu. Karena tugas sehari-hari di rumah sakit sering dibantu perawat Ifanah, lama-lama bisa jatuh cinta padanya. Padahak Pak Dokter juga tahu bahwa perawat tersebut sudah punya suami. Tapi dokter “menyuntik” perawatnya sendiri, siapa takut. Sebab di mana ada kemauan, di situ ada…….setan!
Ya, karena setanlah keduanya bisa terlibat koalisi ranjang, gara-gara sudah lupa pada pasangan masing-masing. Bagi dr Adrian, jelas perawat Ifanah selaku rekanan mesumnya itu jauh lebih muda, banyak vitamin dan kaya akan karbohidrat. Pendek kata jika merujuk Ilmu Kesehatan, perawat Ifanah termasuk yang empat sehat lima sempurna.
Skandal dokter yang bertugas di Tambun Bungai, Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas ini lama-lama tercium juga oleh Dinas Kesehatan setempat. Keduanya sudah diingatkan, stop praktek tidak terpuji itu dan kembalilah pada pasangan masing-masing. Selain dilarang hukum agama dan negara, juga melanggar etika kedokteran. Masak iya, dokter penyakit dalam kok malah “mendalami” perawatnya sendiri.
Tapi setan sudah kadung bersimaharajalela di jiwa keduanya. Peringatan dari atasan di intansinya tak digubris. Bahkan semakin berani. Buktinya perawat Ifanah sering dikeloni di rumah dinas. Bila biasanya Ifanah sering membantu Pak Dokter di kala mengadakan tindakan medis, kini Ifanah justru jadi obyek tindakan…..mesum itu sendiri.
Pihak Dinkes tentu saja tidak tahu, dikiranya sudah selesai. Tapi warga sekitar rumah dinas yang jadi risih. Masak rumah dinas dokter jadi ajang syahwat-inap pak dokter sendiri. Kalau pinjam istilah pelawak Asmuni Srimulat, ini dokter cap apa? Maka untuk memberi pelajaran, warga bertekad menggerebek pasangan mesum tersebut.
Hari nahas itu benar-benar terjadi. Malam-malam pukul 23.00 rumdin dr Adrian digerebek warga. Di dalannya ada kedua tersangka, meski tidak dalam posisi berbuat. Tapi jika keduanya didapati sudah tidur seranjang tanpa dikuatkan surat nikah, jelas keduanya telah melanggar pasal perzinaan. Keduanya pun lalu diserahkan ke Polres Kapuas. Nampak wajah dokter dan perawat itu pucat pasi, karena menahan malu.
Itulah akibat tak bisa menahan syahwat.

Sumber:poskotanews.com

Senin, 27 Juli 2015

Istri Calo di kerjai

KATA Srimulat, istri itu kendaraan. Kendaraan beneran bisa dipinjam pakai, kalau istri mana boleh dipinjam orang. Oleh karena itu Warsi, 35, jadi mata gelap setelah  mengetahui isrinya dibawa orang ke dalam hotel. Sali, 40, yang sudah siap-siap mengencani Yati, tahu-tahu ditusuk pisau sampai tewas.

Pelawak Gepeng dari Srimulat dulu pernah bilang, istri itu sesungguhnya tak beda dengan kendaraan, karena bisa dicemplak suami kapan dia suka. Tapi kendaraaan dalam arti sebenarnya, bisa saja dipinjam oleh seseorang. Tapi “kendaraan” yang namanya istri, mana bisa dipinjam oleh pihak lain? Itu sudah menjadi monopoli seorang suami, karena agama dan negara sudah mengaturnya begitu.
Karena anggaran pengawasan terbatas, kedaulatan negara di wilayah perbatasan sering diganggu  negara lain. Seorang istri juga begitu. Karena anggaran rumahtangganya terbatas dan cenderung kurang, banyak wanita yang membiarkan kedaulatan dan kehormatan rumahtangganya diacak-acak lelaki lain. Seperti Ny. Yati dari Denpasar Bali ini misalnya, untuk mencukupi ekonominya dia rela saja dikencani lelaki lain di hotel. Enak kan, sudah dapat duit, “asset” juga tetap utuh tidak kurang satu apapun.
Sebagai calo Terminal Bus Ubung, penghasilan Warsi tak menentu. Karenanya dia tak bisa memberikan jaminan kesejahteraan secara layak pada anak istrinya. Yati yang merasa capek jadi orang miskin, akhirnya tergoda pemberian seseorang, dengan imbalan menyerahkan kemolekan tubuhnya bagi lelaki yang bukan suaminya itu.
Yati memang sering diberi uang oleh Sali, yang jadi PIL-nya sekarang. Imbalannya, dia harus melayani kebutuhan biologis lelaki itu di hotel, yang tempatnya berganti-ganti. Dengan cara demikian ekonomi rumahtangganya bisa jalan terus, tidak sampai kolaps seperti Yunani.
Tentu saja suaminya tidak tahu kelakuan istrinya. Sampailah pada kejadian belum lama ini. Saat Warsi boncengan sama anak lelakinya yang masih kecil, dia melihat istrinya memacu sepeda motor dengan tujuan hotel Diana. Begitu dia masuk kamar hotel, langsung dibuntuti. Istrinya ternyata masuk kamar 105. Dia Warsi ingin masuk juga ke kamar itu tapi keburu dikunci dari dalam.
Dengan memanjat ventilasi, dia berhasil masuk ke dalam. Di dalam kamar didapati ada Yati bersama seorang lelaki yang ternyata bernama Sali. Langsung saja dia jadi mata gelap. Lelaki yang belum sempat “ngapa-ngapain” itu langsung diserang dengan tusukan pisau tepat di jantung. Tentu saja Sali tewas di tempat.
Sebetulnya Warsi hendak menghabisi istrinya pula, tapi keburu kabur duluan. Gagal dengan rencananya tahak II, dia segera kabur ke Pamekasan tempat asalnya. Tapi sehari kemudian sudah berhasil ditangkap. Sama sekali dia tak menyesal atas pembunuhan itu. Kalau ada penyesalan, kenapa anaknya harus terlantar karena ditinggal ayah “sekolah” di LP.
Sekolah yang dapat tambahan libur, tapi namanya remisi.

Sumber:poskotanews.com

Sabtu, 18 Juli 2015

begal beraksi di hari lebaran

Kondisi Jakarta yang lengan usai Lebaran dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk beraksi. Di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pasangan suami (pasutri) pengendara motor dibantai kawanan begal, Minggu (19/7) dini hari.
Si suami tewas dengan sejumlah luka bacokan, sementara istri kritis dengan luka serupa.
Informasi yang dihimpun , korban tewas atas nama Abdul Muis, 42, sementara sang istri bernama Miswati. Kedua korban saat ini masih berada di RS Polri, Jaktim.
 Ilustrasi
Saksi mata, Subagio, 60, mengatakan, keduanya pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di Jalan Monumen Pancasila Sakti, Cipayung, Jaktim dengan kondisi tergeletak di jalan berlumuran darah sekitar pukul 01.00
Petugas kepolisian yang mendapat laporan langsung mengevakuasi kedua korban ke RS Polri Keramat Jati. Dari keterangan yang dihimpun keduanya dibantai kawanan begal yang mencegat pelaku di lokasi kejadian lantaran melawan saat pelaku akan merampas motor Scoopy korban. “Motornya masih ada, sepertinya korban melawan,” kata Mansur, kerabat korban.
BERLEBARAN TEMUI ANAK
Menurut Mansur, malam itu Abdul Muis yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek berniat mengunjungi anaknya di Halim, Jaktim. “Mau Lebaran tadinya,” kata Mansur.
Pasangan ini melintasi lokasi kejadian yang memang minim penerangan. Ditambah sedang musim mudik, jadi jalanan sepi.
Diduga keduanya dicegat kawanan begal yang berusaha merampas motor korban. Lantaran melawan keduanya pun dibantai pelaku yang bersenjatakan golok.


Sumber:poskotanews.com

Selasa, 14 Juli 2015

Artis dan Narkoba !

Artis seksi Vitalia Sesha dirujuk menjalani rehabilitasi setelah hasil tes urine menunjukkan ia positif pakai narkoba. Dia berdalih dijebak teman dan tidak tahu gelasnya dicampur narkoba saat dugem.
Dua teman Vitalia sesama fotomodel, CK dan SR juga menjalani rebilitasi di panti milik BNN di Lido, Sukabumi, sedangkan empat lainnya ditahan. Polisi menyita sebutir pil ekstasi, satu bungkus kecil berisi daun ganja seberat 2,91 gram, 2 bungkus plastik ketamine berat 3,59 gram, 3,41 gram dan alat hisap.
Vitalia Sesha bersama rekannya ditangkap usai pesta narkoba di Hotel Mercure, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (ilham)
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Susetio Cahyadi mengatakan ketiga model tersebut terbukti positif menggunakan ‎Methamphetamin. Saat diintrogasi polisi, Vitalia mengaku mendapatkan barang tersebut dari tiga orang‎ pria yakni Deni, Putra, dan Yuan, serta seorang wanita Martika. “Kasus ini masih kami kembangkan,” kata kapolres, Selasa (14/7).
Perempuan yang pernah menjadi saksi dalam kasus korupsi Ahmad Fatonah ini, bersama enam teman digerebek di Kamar 657 Lantai 6 Hotel Mercure, Ancol, Sabtu malam. Perempuan bernama asli Andi Novitalia ini sedang berbaring di atas ranjang saat polisi datang. Mereka pun diangkut ke Polsek Pademangan.
Didampingi pengacaranya, Chris Sam Siwu, Vita meminta maaf termasuk kepada keluarganya dan dirinya akan melakukan rehab. “Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang kecewa dengan saya. Kasus saya benar-benar saya jalani. Sekali lagi, saya tidak sengaja menggunakan barang itu,” ujar Vita.
Vita juga menjelaskan, dirinya sama sekali tak tahu menahu terkait diantara keenam teman-temannya ada yang membawa narkoba sejak karaoke di Kawasan Jakarta Barat. “Saya tidak tahu sama sekali. Saya hanya minum-minum dan karaoke,” katanya. “Alhamdulillah saya baik. Saya mau rehab tapi saya tidak terbukti membawa barang (Narkoba) saat itu,” ucapnya lagi.
Vita mengaku, dirinya saat itu tengah temu kangen bersama teman-teman lamanya. “Saya baru kali ini kok. Saat itu lagi kumpul-kumpul aja Mas. Saya memang tidak menggunakan,” katanya.
Bahkan Vita bersikukuh tidak mengkonsumsi narkoba, mengaku ada seseorang yang tidak suka padanya. “Mungkin ada orang yang gak suka sama saya. Saya gak tahu siapa yang menjebak saya,” katanya. Ia menduga, ada seseorang yang memasukkan barang haram itu di gelas minumannya, saat bernyanyi bersama di karaoke. Vita mengaku dirinya merasa tidak mempunyai musuh disekelilingnya.
“Saya sendiri gak merasa musuhin orang lain. Tapi saya tetep gak tahu siapa yang gak suka sama saya. Kemungkinan ada,” tutupnya.
Pengacara Vita kembali mempertegas Vita dalam kondisi tak tahu menahu soal adanya narkoba yang diduga ditaruh sebelumnya di dalam minumannya. “Begini ya teman-teman. Vita saat itu datang reuni di sebuah room karaoke. Disana Vita hanya minum. Tidak mengkonsumsi. Yang dikonsumsi hanya minuman saja ya teman-teman. Vita juga tidak tahu kalau di minuman itu ditaruh barang (narkoba) itu,” katanya.

Sumber:poskotanews.com

Jumat, 10 Juli 2015

begal motor kian beringas jelang lebaran

Jelang lebaran, aksi komplotan begal kian beringas. Seorang pemuda tewas lantaran mempertahankan sepeda motornya di Jalan Greencove, Cisauk, Kab. Tangerang atau tepatnya di depan The Brezee, Jumat (10/7) dinihari.
Foto-Korban begal yang tengah diperiksa polisi.(imam)
Korban, Nurul Fajar,25, merenggang nyawa setelah lehernya digorok kawanan begal yang berjumlah empat orang. Jasad pemuda asal Kp. Babakan, Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan pun kini terbaring di kamar mayat RSU Tangerang. Kasus perampasan motor yang menyebabkan nyawa korban melayang itu kini ditangani Polsek Cisauk.
Sarmin, saksi mata di lokasi kejadian menuturkan, peristiwa di subuh berdarah itu bermula ketika dirinya mendengar teriakan orang minta tolong. Nurul yang saat itu diketahui bersama kekasihnya dihadang oleh 4 pria tak dikenal membawa samurai.
“Kejadiannya cepet. Korban langsung digorok, sepeda motornya diambil. si cewek langsung kabur sambil teriak minta tolong. Betul Pak, korban begal motor, sadis,” ucap Sarmin.
Hingga kini, aparat Polsek Cisuak belum bisa dimintai keterangan seputar peristiwa yang menewaskan Nurul Fajar tersebut.

Sumber:poskotanews.com

Senin, 06 Juli 2015

Anak tiri di gombali

JAGA gedung sekolah sebagai kewajibannya, Sahrun, 51, mampu. Tapi ketika diminta istri untuk menjaga kedua anak tirinya, PNS penjaga sekolah atau Pak Bon ini malah nggak bisa. Katanya, Ri, 15, dan En, 13, ini kemasukan setan. Untuk mengusirnya harus melalui persetubuhan. Padahal setannya Sahrun sendiri!
 
Duda menikah dengan janda bawa anak, sebetulnya tak ada masalah. Asal mantan duda itu sayang pada anak tirinya, sudahlah cukup. Tapi di era gombalisasi sekarang ini, suami celamitan banyak. Ayah tiri yang seharunya mengayomi dan menyayangi anak tiri, justru memanfatkannya untuk pelampiasan syahwat. Umumnya karena dengan ibunya tak bisa punya anak lagi, sehingga untuk membunuh kejenuham anak tiri jadi sasaran.
Sahrun warga  Ampelgading Kabupaten Pemalang (Jateng) ini, ternyata bagian dari suami celamitan itu. Jenuh pada istrinya yang tak bisa memberikan keturunan, dia mulai ngincer kedua anak tirinya yang nampak mulus-mulus dalam usia ABG. Setiap melihat kedua anak tirinya tersebut, otak ngeres Sahrun terus berkecamuk, bagaimana caranya mendayagunakan kedua anak tirinya itu.
Pokir (pokok pikiran) semacam ini jelas bertentangan dengan profesinya selama ini. Sebagai Penjaga Sekolah di SD, mestinya dia menyayangi anak-anak, termasuk anak tirinya . Yang terjadi justru gagasa, bagaimana caranya untuk bisa memetik buah ranum yang sebentar lagi bakal mateng pohon itu.
Ketika ibunya tak di rumah, Sahrun mendekati Ri dengan mengatakan bahwa berdasarkan penerawangannya, ada setan yang merasuk ke dalam tubuh anak tirinya itu. Tentu saja Ri jadi panik dan minta tolong pada ayah tirinya, bagaimana mengusir setan tersebut. “Itu mah gampang, tapi caranya harus lewat persetubuhan!” ujarnya tanpa malu-malu, sambi menunggu reaksi.
Takut setan terus bercokol dalam tubuhnya, Ri pasrah dinodai ayah tirinya. “Tapi ini nggak bisa langsung pergi, karena setannya rada bandel. Untung saja nggak minta ganti rugi,” kata Sahrun seperti yak-yaka (serius) saja. Sukses mengadali anak tiri yang gede, lain hari politik itu diterapkan pula pada En adiknya. Seperti si kakak, adiknya juga panik dan akhirnya pasrah dinodai penjaga SD itu.
Rupanya setan itu tak mau pergi. Itu artinya Sahrun harus berulang kali mengusirnya dengan cara persetubuhan. Tentu saja hal ini enak bagi ayah tiri tapi penderitaan bagi kedua ABG itu. Akhirnya keduanya lalu mengadu pada ibunya, bla….bla…….
Tentu saja sang ibu kaget, lalu melaporkan skandal itu ke polisi. Tanpa banyak cingcong penjaga SD itu lalu ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui menyetubuhi kedua anak tirinya baru empat kali saja tidak lebih.
Karena dua anak, bararti delapan kali dong. Kampret luh ah!


Sumber:poskotanews.com