Jadi ahli internist (penyakit dalam), dr. Ardian, 45, ternyata thukmis
(mata keranjang). Ada perawat cantik, diam-diam “didalami” sendiri.
Sudah pernah ditegur Dinkes, tapi nekad. Akhirnya beberapa hari lalu Pak
Dokter digerebek di rumah dinas. Tak jelas, perawat Ifanah, 28, apakah
sempat “diinjeksi”.
Karena lingkungan, cinta birahi bisa timbul. Ini banyak terjadi. Karenanya ada dalang yang mengawini pesindennya, ada dokter yang kawin dengan perawat, termasuk pemain golf menikahi kedinya. Maka bila biasanya bertugas mengambil bola golf, setelah jadi istrinya malah kena “stick” sang pemain golf itu sendiri.
Ahli penyakit dalam dr. Adrian dari Kabupaten Kapuas (Kalteng), ternyata juga tak bisa lepas dari “dalil” semacam itu. Karena tugas sehari-hari di rumah sakit sering dibantu perawat Ifanah, lama-lama bisa jatuh cinta padanya. Padahak Pak Dokter juga tahu bahwa perawat tersebut sudah punya suami. Tapi dokter “menyuntik” perawatnya sendiri, siapa takut. Sebab di mana ada kemauan, di situ ada…….setan!
Ya, karena setanlah keduanya bisa terlibat koalisi ranjang, gara-gara sudah lupa pada pasangan masing-masing. Bagi dr Adrian, jelas perawat Ifanah selaku rekanan mesumnya itu jauh lebih muda, banyak vitamin dan kaya akan karbohidrat. Pendek kata jika merujuk Ilmu Kesehatan, perawat Ifanah termasuk yang empat sehat lima sempurna.
Skandal dokter yang bertugas di Tambun Bungai, Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas ini lama-lama tercium juga oleh Dinas Kesehatan setempat. Keduanya sudah diingatkan, stop praktek tidak terpuji itu dan kembalilah pada pasangan masing-masing. Selain dilarang hukum agama dan negara, juga melanggar etika kedokteran. Masak iya, dokter penyakit dalam kok malah “mendalami” perawatnya sendiri.
Tapi setan sudah kadung bersimaharajalela di jiwa keduanya. Peringatan dari atasan di intansinya tak digubris. Bahkan semakin berani. Buktinya perawat Ifanah sering dikeloni di rumah dinas. Bila biasanya Ifanah sering membantu Pak Dokter di kala mengadakan tindakan medis, kini Ifanah justru jadi obyek tindakan…..mesum itu sendiri.
Pihak Dinkes tentu saja tidak tahu, dikiranya sudah selesai. Tapi warga sekitar rumah dinas yang jadi risih. Masak rumah dinas dokter jadi ajang syahwat-inap pak dokter sendiri. Kalau pinjam istilah pelawak Asmuni Srimulat, ini dokter cap apa? Maka untuk memberi pelajaran, warga bertekad menggerebek pasangan mesum tersebut.
Hari nahas itu benar-benar terjadi. Malam-malam pukul 23.00 rumdin dr Adrian digerebek warga. Di dalannya ada kedua tersangka, meski tidak dalam posisi berbuat. Tapi jika keduanya didapati sudah tidur seranjang tanpa dikuatkan surat nikah, jelas keduanya telah melanggar pasal perzinaan. Keduanya pun lalu diserahkan ke Polres Kapuas. Nampak wajah dokter dan perawat itu pucat pasi, karena menahan malu.
Itulah akibat tak bisa menahan syahwat.
Sumber:poskotanews.com
Karena lingkungan, cinta birahi bisa timbul. Ini banyak terjadi. Karenanya ada dalang yang mengawini pesindennya, ada dokter yang kawin dengan perawat, termasuk pemain golf menikahi kedinya. Maka bila biasanya bertugas mengambil bola golf, setelah jadi istrinya malah kena “stick” sang pemain golf itu sendiri.
Ahli penyakit dalam dr. Adrian dari Kabupaten Kapuas (Kalteng), ternyata juga tak bisa lepas dari “dalil” semacam itu. Karena tugas sehari-hari di rumah sakit sering dibantu perawat Ifanah, lama-lama bisa jatuh cinta padanya. Padahak Pak Dokter juga tahu bahwa perawat tersebut sudah punya suami. Tapi dokter “menyuntik” perawatnya sendiri, siapa takut. Sebab di mana ada kemauan, di situ ada…….setan!
Ya, karena setanlah keduanya bisa terlibat koalisi ranjang, gara-gara sudah lupa pada pasangan masing-masing. Bagi dr Adrian, jelas perawat Ifanah selaku rekanan mesumnya itu jauh lebih muda, banyak vitamin dan kaya akan karbohidrat. Pendek kata jika merujuk Ilmu Kesehatan, perawat Ifanah termasuk yang empat sehat lima sempurna.
Skandal dokter yang bertugas di Tambun Bungai, Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas ini lama-lama tercium juga oleh Dinas Kesehatan setempat. Keduanya sudah diingatkan, stop praktek tidak terpuji itu dan kembalilah pada pasangan masing-masing. Selain dilarang hukum agama dan negara, juga melanggar etika kedokteran. Masak iya, dokter penyakit dalam kok malah “mendalami” perawatnya sendiri.
Tapi setan sudah kadung bersimaharajalela di jiwa keduanya. Peringatan dari atasan di intansinya tak digubris. Bahkan semakin berani. Buktinya perawat Ifanah sering dikeloni di rumah dinas. Bila biasanya Ifanah sering membantu Pak Dokter di kala mengadakan tindakan medis, kini Ifanah justru jadi obyek tindakan…..mesum itu sendiri.
Pihak Dinkes tentu saja tidak tahu, dikiranya sudah selesai. Tapi warga sekitar rumah dinas yang jadi risih. Masak rumah dinas dokter jadi ajang syahwat-inap pak dokter sendiri. Kalau pinjam istilah pelawak Asmuni Srimulat, ini dokter cap apa? Maka untuk memberi pelajaran, warga bertekad menggerebek pasangan mesum tersebut.
Hari nahas itu benar-benar terjadi. Malam-malam pukul 23.00 rumdin dr Adrian digerebek warga. Di dalannya ada kedua tersangka, meski tidak dalam posisi berbuat. Tapi jika keduanya didapati sudah tidur seranjang tanpa dikuatkan surat nikah, jelas keduanya telah melanggar pasal perzinaan. Keduanya pun lalu diserahkan ke Polres Kapuas. Nampak wajah dokter dan perawat itu pucat pasi, karena menahan malu.
Itulah akibat tak bisa menahan syahwat.
Sumber:poskotanews.com