MANA ada WTS punya cinta sejati nan asli, nggak ada. Maka orang tolol
se Gunung Kidul (DIY) mungkin hanya Sukiman, 37, ini. Jatuh cinta sama
Sinta, 31, WTS Pasar Kembang, dan katanya siap nikah. Eh, beberapa
minggu kemudian si WTS sudah punya pacar baru. Saking emosinya, Sinta
pun dihajar hingga babak belur.
Cinta itu tidak ada dalam kamus WTS. Kalau ada, itupun hanya beberapa
menit, ketika dia melayani syahwat langganannya. Selesai dan bayar, ya
bubar. Cintanya pindah ke lelaki yang memboking berikutnya. Begitu silih
berganti. WTS memang tidak menjajakan dan menjanjikan cinta, yang ada
cuma prinsip: ada uang silakan goyang, tak punya uang jangan bertandang.
Sukiman yang asal Wonosari Gunung Kidul, nyaris usia kepala empat
belum juga berumahtangga. Kok betah amat hidup melajang. Betah saja lha
wong dia punya hobi “jajan” WTS di Sarkem (Pasar Kembang) kidul Stasiun
Tugu. Dia jadi orang memang mau praktis dan ekonomis. Baginya, istri itu
ibarat kambing, harus repot menyediakan kandang dan tiap hari
memberinya rumput. Padahal yang dicari kan sekedar “daging”-nya kan?
Maka ketimbang pusing, Sukiman pun pilih beli “daging”-nya kalangan the butterfly of night (kupu-kupu malam), atau tlembuk kata orang Banyumas.
Tapi saking seringnya jadi langganan WTS Sinta, dia jatuh cinta dan
ternyata si WTS siap dibawa kembali ke jalan yang benar, yakni siap
menjadi ibu rumahtangga. Seminggu dua minggu Sinta siap dimonopoli
Sukiman, tidak melayani lelaki lain. Tapi karena atas nama cinta itu
tadi, Sukiman menjadi sering minta pelayanan gratis. Akibatnya, demi “si
entong” Sinta bobol punya kantong.
Lantaran Sukiman selalu minta pelayanan cuma-cuma, akhirnya
ditinggalkan dan kini cinta Sinta pindah ke Darmaji, warga Jlagran.
Bahkan seringkali WTS ini dibawa pulang ke rumahnya. Kenapa Darmaji bawa
pulang WTS? Siapa yang akan nyangka dia pelacur, karena penampilannya
cantik dan ngartis banget.
Lama-lama Sukiman tahu pengkhianatan ini, sehingga alamat gendakan
baru Sinta pun dicari. Begitu ketemu langsung saja ditongkrongi depan
rumah. Nah ini dia. Begitu malam itu Sinta keluar mau cari makan bersama
Darmaji, langsung saja diserang. Pleg, pleg, dan ditinggal kabur. Dalam
kondisi muka memar dan hidung bocor, Sinta mengadu ke Polsek Gedong
Tengen. Beberapa jam berikutnya Sukiman ditangkap di Pringgokesuman.
Pasal KDRT? Nggak mungkin, wong bukan suami istri.
Sumber:poskotanews.com ( nah ini dia)
Senin, 10 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar