Kamis, 28 Mei 2015

Malam pertama bersama istri orang

INI kisah oknum polisi nggak kuat drajat, karena hanya memburu nikmat. Bripka Sugiri, 35, ini calon siswa perwira pertama, tapi malah kepergok bermalam pertama bersama istri orang. Keruan saja kariernya jadi terhambat, bahkan ada kemungkinan dipecat dari kedinasan polisi.

Lelaki paling lemah menghadapi wanita. Cita-cita bisa belok gara-gara tergoda pantat gede dan yang menantang. Maka benar kata Pak Harto dulu, pejabat itu bisa hancur gara-gara harta, tahta dan wanita. Padahal kalau dipikir-pikir, enaknya hanya sekian detik, tapi bisa bikin sengsara berlama-lama.
Bripka Sugiri yang bertugas di Polres Sarolangun (Jambi), agaknya belum pernah menerima pencerahan seperti ini. Di kantornya ada staf wanita yang cantik, seksi menggiurkan, langsung saja kesengsem. Padalah Wiwik, 30, ini sudah menjadi istri orang. Tapi karena nafsu telah menjadi panglima,  hal itu tak dianggap sebagai kendala. Prinsip  oknum polisi ini, “Yang penting dianya mau, habis perkara!”
Diam-diam keduanya terus menjalin koalisi. Tapi koalisi tanpa “eksekusi”, dalam dunia PIL dan WIL jadi terasa hampa. Maka keduanya pun sepakat hendak eksekusi itu di luar kota, maksudnya tentu saja, agar tidak mudah dikenali oleh orang-orang di lingkungannya.
Wiwik pun pamitan pada suaminya bahwa ada tugas ke luar kota, dengan membawa mobil sendiri. Tapi suami yang melihat sikap istri agak nganeh-aneh, diam-diam memasang alat GPS di mobilnya. Wiwik yang tidak tahu diakali oleh James Bond lokal, pergi dengan tenang membawa mobil itu bersama Bripka Sugiri.
Suami Wiwik di rumah terkejut, karena ternyata mobil miliknya justru masuk ke hotel di kota Jambi. Maka buru-buru dia melapor ke polisi dan segera dilakukan penggerebekan. Benar memang, oknum polisi itu bersama Wiwik dalam satu kamar. Tapi penggerebekan kalah cepat, karena keduanya sudah melakukan “malam pertama” dengan sukses!
Oknum polisi ini dinyatakan  sudah melanggar  kode  etik  profesi,  pelanggaran  disiplin  dan  tindak  pidana  dengan  ancaman hukuman bisa  diberhentikan  atau  PTDH dari  kesatuan.  Padahal jika tak kesandung gelung, mestinya Sugiri akan masuk sekolah siswa calon perwira pertama.
Itulah nasib lelaki tak kuat derajat, hanya mengejar nikmat.


Sumber:poskotanews.com

0 komentar:

Posting Komentar