INI kisah oknum polisi nggak kuat drajat, karena hanya memburu
nikmat. Bripka Sugiri, 35, ini calon siswa perwira pertama, tapi malah
kepergok bermalam pertama bersama istri orang. Keruan saja kariernya
jadi terhambat, bahkan ada kemungkinan dipecat dari kedinasan polisi.
Lelaki paling lemah menghadapi wanita. Cita-cita bisa belok gara-gara
tergoda pantat gede dan yang menantang. Maka benar kata Pak Harto dulu,
pejabat itu bisa hancur gara-gara harta, tahta dan wanita. Padahal
kalau dipikir-pikir, enaknya hanya sekian detik, tapi bisa bikin
sengsara berlama-lama.
Bripka Sugiri yang bertugas di Polres Sarolangun (Jambi), agaknya
belum pernah menerima pencerahan seperti ini. Di kantornya ada staf
wanita yang cantik, seksi menggiurkan, langsung saja kesengsem. Padalah
Wiwik, 30, ini sudah menjadi istri orang. Tapi karena nafsu telah
menjadi panglima, hal itu tak dianggap sebagai kendala. Prinsip oknum
polisi ini, “Yang penting dianya mau, habis perkara!”
Diam-diam keduanya terus menjalin koalisi. Tapi koalisi tanpa
“eksekusi”, dalam dunia PIL dan WIL jadi terasa hampa. Maka keduanya pun
sepakat hendak eksekusi itu di luar kota, maksudnya tentu saja, agar
tidak mudah dikenali oleh orang-orang di lingkungannya.
Wiwik pun pamitan pada suaminya bahwa ada tugas ke luar kota, dengan
membawa mobil sendiri. Tapi suami yang melihat sikap istri agak
nganeh-aneh, diam-diam memasang alat GPS di mobilnya. Wiwik yang tidak
tahu diakali oleh James Bond lokal, pergi dengan tenang membawa mobil
itu bersama Bripka Sugiri.
Suami Wiwik di rumah terkejut, karena ternyata mobil miliknya justru
masuk ke hotel di kota Jambi. Maka buru-buru dia melapor ke polisi dan
segera dilakukan penggerebekan. Benar memang, oknum polisi itu bersama
Wiwik dalam satu kamar. Tapi penggerebekan kalah cepat, karena keduanya
sudah melakukan “malam pertama” dengan sukses!
Oknum polisi ini dinyatakan sudah melanggar kode etik profesi,
pelanggaran disiplin dan tindak pidana dengan ancaman hukuman
bisa diberhentikan atau PTDH dari kesatuan. Padahal jika tak
kesandung gelung, mestinya Sugiri akan masuk sekolah siswa calon perwira
pertama.
Itulah nasib lelaki tak kuat derajat, hanya mengejar nikmat.
Sumber:poskotanews.com
Kamis, 28 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar