Minggu, 06 September 2015

ngaku bisa transfer janin malah jari masuk lubang

PETUGAS bank dan dokter pun tak bisa melakukan “transver” janin. Tapi Mbah Sahal, 52, dari Lubuklinggau (Sumsel) mengaku bisa. Padahal sudah kadung jari-jemarinya “blusukan” ke daerah terlarang, janin tak juga pindah. Rika, 20, dan Ny. Lilik, 25, melapor ke polsi dengan tuduhan pencabulan.
 
Angkat janin dari perut pasien, dokter ahli kandungan dijamin bisa. Tapi jika harus memindahkan ke kandungan perempuan lain, pasti tak sanggup. Begitu pegawai bank di bagian teller, transver uang nasabah ke bank lain juga bisa, sepanjang saldonya cukup. Tapi jika diminta transver janin, pasti angkat tangan karena tak tahu berapa sih nomer rekening nasabah penerima?
Kisah konyol ini bermula dari pergaulan bebas yang dilakoni Rika warga Lubuklinggau. Meski belum suami istri dengan doinya, dia mau saja bergaul secara mendalam termasuk gaul-menggaul di atas ranjang. Mending kalau cowoknya mau tanggungjawab. Soalnya begitu Rika hamil, dia langsung minggat entah ke mana. Tentu saja Rika jadi kalang kabut, bagaimana pertanggungjawabannya di depan orangtua?
Bersamaan dengan itu sahabat Rika yang bernama Ny. Lilik, sudah rumahtangga 5 tahun belum juga dikaruniai anak. Mendengar penderitaan Rika, dia siap menolong. Maksudnya, jika bayi itu lahir siap mengambilnya sebagai anak. Tapi bagi Rika itu tak menyelesaikan masalah. Sebab dia akan tetap malu ke sana kemari perut besar tanpa ada suami yang bertanggungjawab.
Alkisah, di  Lubuklinggau Selatan, ada dukun terkenal yang katanya ahli transver janin. Dia bisa memindahkan janin dari perut seseorang ke perut perempuan lain sesuai pesanan. Namanya Mbah Sahal, orangnya nyentrik karena jenggotnya pun dikepang, katanya niru-niru pemusik Ahmad Dani.
Ke sanalah Rika – Lilik mencari penyelesaian. Sebelum tindakan “medis” dilakukan, Mbah Sahal menjelaskan bahwa ritualnya kedua perempuan itu harus siap ditelanjangi. Demi keinginan yang saling menguntungkan itu, Lilik dan Rika tak keberatan. Yang penting janin bisa pindah, sehingga Rika tak dipermalukan dan Lilik bakal punya anak sendiri dalam waktu cepat.
Keduanya dibawa masuk ke kamar khusus dan ditelanjangi sebagaimana ritual seharusnya. Tak hanya itu, organ intim keduanya juga diobok-obok Mbah Sahal dengan alasan untuk mempermudah transver. Jika pinjam istilah sodetan kali Ciliwung di Kampung Pulo Jakarta, Rika selaku “outlet” dan Lilik selaku “inlet”. Cuma di sini tak ada bor raksasa, yang ada bor mini, dan itupun sudah melarikan diri.
Ternyata sampai ritual selesai, janin tetap tak bisa dipindahkan. Baik Rika maupun Lilik merasa ditipu, dan menuduh Mbah Sahal hanyalah dukun cabul, yang suka meraba-raba organ intim wanita atas nama terapi pengobatan. Akibat laporan tersebut, Mbah Sahal ditangkap dan diperiksa.
Mbah Sahal mengakui bahwa ritual transver janin memang begitu. Dia merasa heran, kenapa kali ini gagal. Sudah banyak pasien berhasil dibantu transver janin    tapi kok yang satu ini malah gagal. Gara-gara kegagalan tersebut Mbah Sahal terancam masuk penjara. Padahal kata Presiden Jokowi kebijakan kan tak bisa dipidanakan.
Kalau kebijakan blusukannya ke daerah sensitip wanita?

Sumber:poskotanews.com

0 komentar:

Posting Komentar