ORANG bila sudah hobi catur, bisa lupa waktu. Seperti Malik, 39, dari
Medan ini contohnya, di rumah tetangga dia penasaran karena kuda
miliknya dimakan raja yang dimainkan kenalan baiknya. Padahal di rumah,
istrinya yang cantik itu, Erwinta, 33, malah sedang sibuk dimakan Sahib,
38, tetangganya.
Berbahagialah orang bisa menikmati hobinya. Soalnya banyak orang
punya hobi ini itu, tapi giliran sudah pension, hobi itu mandeg karena
untuk memperturutkannya perlu dukungan dana yang cukup kuat. Contohnya
si Malik dari Jalan Sudirman, Dusun V, Desa Cinta Rakyat ini, saking
hobinya pada permainan catur yang murah meriah, malam hari suka
“menelantarkan” istri di rumah demi biji dan bidak caturnya.
Mengapa Malik lebih berat ke catur ketimbang istri? Katanya, sudah
jenuh karena berumahtangga sudah 12 tahun tapi hasilnya keringatan doang
tiap malam. Maksudnya, anak yang ditunggu-tunggu setiap insane
perkawinan, tak kunjung datang. Jangan-jangan istrinya yang mandul.
Hobi catur Malik ternyata bisa dimanfaatkan oleh Sahib, tetangganya.
Lelaki ini memang tak punya hobi catur. Namun demikian dia selalu
memperhatikan Malik, tetangga satu gang, kapan dia di rumah dan kapan
tidak; selalu tahu. Maklum, dia punya missi tersembunyi, yakni ingin
mengencani istri Malik, yang cantik itu. “Kalau sama aku, satu putaran
juga langsung punya momongan,” ujarnya agak takabur.
Dia sebetulnya sudah lama mengincar Erwinta itu, tapi selalu
terkendala oleh peluang emas yang tak kunjung hadir. Kok belakangan
Sahib melihat Malik malam hari suka main catuir berlama-lama di rumah
Pak RT. Langsung otak cerdasnya bekerja. Ini peluang emas yang harus
ditindak lanjuti, begitu pikirnya.
Sekali waktu di kala Malik main catur, diam-diam Sahib mengunjungi
Erwinta. To the point saja, dia ingin mengajak wanita itu berhubungan
bak suami istri. Soalnya, buat apa mengharapkan anak dari suami jika
sekian lama tak kunjung terwujud. “Mending terima investor asing, tanpa
kena pajak lagi,” kata Sahib berpromosi.
Awalnya Erwinta takut. Tapi setelah Sahib memberi jaminan bahwa
proyek “bur-ngga” alias burung tetangga itu akan sukses, baru Erwinta
rela menyerahkan tubuhnya. Nah, sejak itulah Sahib sering menerima
pelayanan seksual dari tetangga yang cantik dan putih itu. Yang kasihan
tentu saja Malik. Di rumah Pak RT kuda miliknya sudah dimakan menteri,
di rumah istrinya masih juga dimakan tetangga!
Beberapa malam lalu dia merasa tak enak saat main catur tengah malam.
Belum juga permainan usai, dia mohon pamit dengan alasan sudah ngantuk.
Dan setibanya di rumah dia sungguh kabet karena mendengar desah-desah
nikmat istrinya di ranjang. Begitu ditengok, busyett……dia sedang
disetubuhi oleh Sahib tetangganya.
Kontan Sahib diseret dan ditempeleng, begitu pula istrinya. Lebih
dari itu keduanya segera diserahkan ke polisi. Dalam pemeriksaan Erwinta
mengakui, mau melayani Sahib karena ingin segera punya momongan. “Aku
sudah dua belas tahun menikah, tapi hasilnya keringetan doang Pak.” Kata
Erwinta.
Sumber:poskotanews.com
Kamis, 04 Juni 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar