UMUMNYA kaum lelaki mendambakan istri yang cantik. Tapi Saimun, 34,
dari Surabaya justru sebaliknya. Istrinya, Jamroh, 20, sudah jelek, lugu
pula. Apa motifnya? Karena biar mudah dibohongi. Dan ini benar-benar
terjadi. Pernah Jamroh disuruh tidur di mushola, sedang Saimun di rumah
kelonan dengan gendakannya.
Banyak lelaki menderita dan kehilangan wibawa, gara-gara istri yang
cantik dan pinter. Bila dinasihati mendebat. Suami ngomong lima patah
kata, istri mengembalikan 10 kali lipat. Paling menyakitkan istri yang
pintar dan cantik banyak yang dominan dalam rumahtangga. Suami malah
sering disuruh-suruh. Dia hanya diambil tenaganya. Soal “tenaga kudu”
diperlukan hanya kadang-kadang.
Berangkat dari pengalaman buruk suami, saat menikah beberapa tahun
lalu Saimun sengaja mencari istri yang lugu, jelek, pendidikan minim.
Tapi ternyata keluguan Jamroh ini melebihi target, bila tak mau disebut
pengung (tolol). Bayangkan, ketika di rumahnya banyak tikus, Saimun
menyuruh cari kucing. Eh, yang dibawa bukan satu, tapi lima ekor
sekaligus. Padahal, tikus dan kucing sekarang kan sudah berkoalisi, jadi
tak bakal dimakan kucing. Yang dialami Saimun kemudian, di rumah banyak
tai kucing.
Paling menyenangkan adalah, ketika Saimum membawa perempuan cantik ke
rumah, Jamroh sama sekali tak cemburu. Suami bilang: ini teman kantor
mau numpang tidur, istrti percaya saja. Ini berulang kali terjadi,
padahal di kamar tamu itu bukan sekedar numpang tidur, tapi juga
ditiduri Saimun.
Jamroh memang diam, tapi warga yang risih. Maka beberapa hari lalu
penduduk Tandes itu bertindak. Mereka mengepung rumah Saimun, sementara
Jamroh malah tidur di mushola. Dan benar dugaan warga. Di kala istri
“iktikaf” di mushola, suami di rumah malah kelonan dengan WIL-nya. Malam
itu Saimun dan gendakannya diserahkan ke polisi, sementara Jamroh hanya
plenggang-plenggong seakan tak menyadari apa yang terjadi di rumah.
“Kamu boleh bodo, tapi jangan tolol…..,” kata warga.
Dikiranya bodoh, ternyata tolol!
Sumber:poskotanews.com
Kamis, 11 Juni 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar