
Menurut logika hakim Sarpin Rizaldi, polisi itu tak selamanya jadi penegak hokum. Kalau sedang di luar dinas, misalnya kelonan dengan WIL, itu yang pasti dia penegak burung. Maka seperti AKP Marsudi ini sama sekali tidak risih, sudah jadi polisi perwira pertama serig kelonan dengan WIL. Bagaimana kalau digerebek istri, ya kabur dong! Begitu saja kok repot.
Oknum polisi yang bekerja di Polda Sumut ini belakangan punya WIL. Tapi ketika diminta istri utk meninggalkan perempuan setan kelarga itu, dia tidak mau. Semakin dilarang justru semakin getol. Bahkan berkali-kali istriya kena tempeleng gara-gara mempermasalahkan hbungannya dengan WIL. “Yang penting jatahmu tak berkurang” begitu katanya.
Beberapa hari lalu Ny. Butar dapat info bahwa mobil suainya parker di Jalan Setiabudi, Medan. Buru-buru dia menggerebek ke sana. Teryata memang benar, di situ Marsudi sedang kelonan di rumah kos. Tapi sebelum tertangkap, dia sudah berhasil kabur duluan. Istrya pun lapor ke atasannya, minta AKP Marsudi dipecat.
Benarkah Marsudi tertangap basah sedag mesum? Dia membantah, karena kala itu haya duduk-duduk. Dia tak pernah selingkuh, itu semua hanya rekayasa istri utuk menguasai hartanya. Katanya, istrinya itu mata duitan, pernah memalsu tanda tanganya untuk ambil uang koperasi.
Itu karena cinta suaminya juga palsu.
Sumber:poskotanews.com
0 komentar:
Posting Komentar