WAH edan bener Kasmiyo, 30, ini. Di kala istri sedang hamil tua ia
malah pangku-pangkuan sama janda depan rumah, Ngatimi, 34. Melihat
pemandangan itu istri pun emosi, janda gatel itu dilabraknya. Saat
dilaporkan ke polisi, istri Kasmiyo ini ditahan meski sedang punya bayi
usia 3 bulan.
Di kala istri sedang hamil tua, suami mustinya laku prihatin, demi
kemuliaan si jabang bayi bila telah dewasa kelak. Tapi tak semua suami
bisa berbuat demikian. Istri hamil tua justru dianggapnya masa peceklik,
karena tak bisa “mendekati” istri untuk sementara waktu. Maka banyak
kejadian, istri sedang nambur (baca: hamil tua), suami malah ada main
dengan wanita lain, karena tak tahan puasa ranjang.
Lelaki model demikian itu termasuk Kasmiyo, warga Desa
Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kudus (Jateng). Sejak hamil 4 bulan,
Sarmini, 28, sama sekali tak mau didekati suami. Katanya takut menganggu
janin yang sedang bertumbuh kembang. “Puasa dulu ya Mas. Nanti setelah
bayi lahir, silakan rapel…..,” kata Sarmini membujuk suami, disamakan
dengan PNS muda yang baru diangkat.
Puasa enam bulan untuk urusan syahwat, bagi lelaki punya iman
pastilah tidak memberatkn. Tapi untuk suami model Kasmiyo, karena
imannya kurang kuat justru ingin memanjakan “si imin”. Di rumah kena
embargo, segera mencari medan penenuhan syahwat te tempat lain, yang
jelas-jelas itu bukan medan resmi, yang halalan tayiban wa asyikan.
Kebetulan pas depan rumah Kasmiyo ada tinggal seorang janda muda,
Ngatimi. Cantik banget sih tidak, tapi bagi lelaki “kehausan” macam
Kasmiyo, itu sudah lebih dari lumayan. Diam-diam dia mencoba mendekati
si janda. Karena Ngatimi sendiri memang juga kesepian, hasrat Kasmiyo
pun ditanggapi. Jadilah mereka bak pasangan resmi saja, melakukan
hubungan intim menjadi kebutuhan.
Karena sudah demikian akrab, Kasmiyo dan Ngatimi biasa duduk-duduk
bersama, bahkan sambil pangku-pangkuan. Nah, sekali waktu adegan itu
dipergoki oleh Sarmini. Dia kaget sekali melihat pemandangan itu. Kok
kayak anak kecil di angkot saja, dipangku-pangku agar tidak bayar.
Langsung emosinya meledak. Ngatimi diserang dengan cakaran dan jambakan.
“Kamu memang janda gatel, suka ganggu suami orang.” Makinya kemudian.
Memang sudah berhasil dilerai suami dan tetangga, tapi Ngatimi tak
menganggap selesai sampai di sini saja. Dia tidak terima dicakar dan
dijambak. Paling menyakitkan, dibilang “janda gatel” segala. Memangnya
kalau gatel Sarmini siap membelikan bedak Herocin, apa? Karena sakitnya
memang sampai di sini, Ngatimi pun lapor ke Polsek Jekulo.
Awalnya Sarmini tidak ditahan. Tapi setelah ditangani Kejaksaan
beberapa bulan kemudian, istri Kasmiyo yang kini sedang menyusui bayinya
itu harus masuk tahanan. Maka kini Kasmiyo yang repot,
sebentar-sebentar harus membawa bayinya ke tahanan untuk menyusukan
anaknya.
Kamu sih, kenapa “menyusu” pada janda tetangga?
Sumber:poskotanews.com
Jumat, 22 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar