JAGA gedung sekolah sebagai kewajibannya, Sahrun, 51, mampu. Tapi
ketika diminta istri untuk menjaga kedua anak tirinya, PNS penjaga
sekolah atau Pak Bon ini malah nggak bisa. Katanya, Ri, 15, dan En, 13,
ini kemasukan setan. Untuk mengusirnya harus melalui persetubuhan.
Padahal setannya Sahrun sendiri!
Duda menikah dengan janda bawa anak, sebetulnya tak ada masalah. Asal
mantan duda itu sayang pada anak tirinya, sudahlah cukup. Tapi di era
gombalisasi sekarang ini, suami celamitan banyak. Ayah tiri yang
seharunya mengayomi dan menyayangi anak tiri, justru memanfatkannya
untuk pelampiasan syahwat. Umumnya karena dengan ibunya tak bisa punya
anak lagi, sehingga untuk membunuh kejenuham anak tiri jadi sasaran.
Sahrun warga Ampelgading Kabupaten Pemalang (Jateng) ini, ternyata
bagian dari suami celamitan itu. Jenuh pada istrinya yang tak bisa
memberikan keturunan, dia mulai ngincer kedua anak tirinya yang nampak
mulus-mulus dalam usia ABG. Setiap melihat kedua anak tirinya tersebut,
otak ngeres Sahrun terus berkecamuk, bagaimana caranya mendayagunakan
kedua anak tirinya itu.
Pokir (pokok pikiran) semacam ini jelas bertentangan dengan
profesinya selama ini. Sebagai Penjaga Sekolah di SD, mestinya dia
menyayangi anak-anak, termasuk anak tirinya . Yang terjadi justru
gagasa, bagaimana caranya untuk bisa memetik buah ranum yang sebentar
lagi bakal mateng pohon itu.
Ketika ibunya tak di rumah, Sahrun mendekati Ri dengan mengatakan
bahwa berdasarkan penerawangannya, ada setan yang merasuk ke dalam tubuh
anak tirinya itu. Tentu saja Ri jadi panik dan minta tolong pada ayah
tirinya, bagaimana mengusir setan tersebut. “Itu mah gampang, tapi
caranya harus lewat persetubuhan!” ujarnya tanpa malu-malu, sambi
menunggu reaksi.
Takut setan terus bercokol dalam tubuhnya, Ri pasrah dinodai ayah
tirinya. “Tapi ini nggak bisa langsung pergi, karena setannya rada
bandel. Untung saja nggak minta ganti rugi,” kata Sahrun seperti
yak-yaka (serius) saja. Sukses mengadali anak tiri yang gede, lain hari
politik itu diterapkan pula pada En adiknya. Seperti si kakak, adiknya
juga panik dan akhirnya pasrah dinodai penjaga SD itu.
Rupanya setan itu tak mau pergi. Itu artinya Sahrun harus berulang
kali mengusirnya dengan cara persetubuhan. Tentu saja hal ini enak bagi
ayah tiri tapi penderitaan bagi kedua ABG itu. Akhirnya keduanya lalu
mengadu pada ibunya, bla….bla…….
Tentu saja sang ibu kaget, lalu melaporkan skandal itu ke polisi.
Tanpa banyak cingcong penjaga SD itu lalu ditangkap. Dalam pemeriksaan
dia mengakui menyetubuhi kedua anak tirinya baru empat kali saja tidak
lebih.
Karena dua anak, bararti delapan kali dong. Kampret luh ah!
Sumber:poskotanews.com
Senin, 06 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar