Senin, 27 Juli 2015

Istri Calo di kerjai

KATA Srimulat, istri itu kendaraan. Kendaraan beneran bisa dipinjam pakai, kalau istri mana boleh dipinjam orang. Oleh karena itu Warsi, 35, jadi mata gelap setelah  mengetahui isrinya dibawa orang ke dalam hotel. Sali, 40, yang sudah siap-siap mengencani Yati, tahu-tahu ditusuk pisau sampai tewas.

Pelawak Gepeng dari Srimulat dulu pernah bilang, istri itu sesungguhnya tak beda dengan kendaraan, karena bisa dicemplak suami kapan dia suka. Tapi kendaraaan dalam arti sebenarnya, bisa saja dipinjam oleh seseorang. Tapi “kendaraan” yang namanya istri, mana bisa dipinjam oleh pihak lain? Itu sudah menjadi monopoli seorang suami, karena agama dan negara sudah mengaturnya begitu.
Karena anggaran pengawasan terbatas, kedaulatan negara di wilayah perbatasan sering diganggu  negara lain. Seorang istri juga begitu. Karena anggaran rumahtangganya terbatas dan cenderung kurang, banyak wanita yang membiarkan kedaulatan dan kehormatan rumahtangganya diacak-acak lelaki lain. Seperti Ny. Yati dari Denpasar Bali ini misalnya, untuk mencukupi ekonominya dia rela saja dikencani lelaki lain di hotel. Enak kan, sudah dapat duit, “asset” juga tetap utuh tidak kurang satu apapun.
Sebagai calo Terminal Bus Ubung, penghasilan Warsi tak menentu. Karenanya dia tak bisa memberikan jaminan kesejahteraan secara layak pada anak istrinya. Yati yang merasa capek jadi orang miskin, akhirnya tergoda pemberian seseorang, dengan imbalan menyerahkan kemolekan tubuhnya bagi lelaki yang bukan suaminya itu.
Yati memang sering diberi uang oleh Sali, yang jadi PIL-nya sekarang. Imbalannya, dia harus melayani kebutuhan biologis lelaki itu di hotel, yang tempatnya berganti-ganti. Dengan cara demikian ekonomi rumahtangganya bisa jalan terus, tidak sampai kolaps seperti Yunani.
Tentu saja suaminya tidak tahu kelakuan istrinya. Sampailah pada kejadian belum lama ini. Saat Warsi boncengan sama anak lelakinya yang masih kecil, dia melihat istrinya memacu sepeda motor dengan tujuan hotel Diana. Begitu dia masuk kamar hotel, langsung dibuntuti. Istrinya ternyata masuk kamar 105. Dia Warsi ingin masuk juga ke kamar itu tapi keburu dikunci dari dalam.
Dengan memanjat ventilasi, dia berhasil masuk ke dalam. Di dalam kamar didapati ada Yati bersama seorang lelaki yang ternyata bernama Sali. Langsung saja dia jadi mata gelap. Lelaki yang belum sempat “ngapa-ngapain” itu langsung diserang dengan tusukan pisau tepat di jantung. Tentu saja Sali tewas di tempat.
Sebetulnya Warsi hendak menghabisi istrinya pula, tapi keburu kabur duluan. Gagal dengan rencananya tahak II, dia segera kabur ke Pamekasan tempat asalnya. Tapi sehari kemudian sudah berhasil ditangkap. Sama sekali dia tak menyesal atas pembunuhan itu. Kalau ada penyesalan, kenapa anaknya harus terlantar karena ditinggal ayah “sekolah” di LP.
Sekolah yang dapat tambahan libur, tapi namanya remisi.

Sumber:poskotanews.com

0 komentar:

Posting Komentar